Jumat, 18 Januari 2013

Gangguan Tidur

tidur adalah di antara manfaat dari otak. di mana dengan apabila manfaat ini terganggu pastinya bisa mengakibatkan problem pada diri kita. pemahaman perihal sistem tidur serta terjaga menyebabkan identifikasi serta klasifikasi pada beragam jenis masalah tidur. penilaian bagian tidur dengan klasik menggunakan tehnik ini yang membagi sistem dari terjaga menuju tidur. yang terdiri atas empat step tidur non-gerakan mata yang cepat nrem serta satu step tidur rapid eye movement rem . pada waktu terjaga tonus otot condong tinggi. serta gerakan mata yang cepat. namun pada step tidur nrem 1 ditandai dengan gerakan mata bergulir dan reaktivitas pada rangsangan luar yang alami penurunan. serta pemikiran bisa dilanjutkan namun tak akan bertujuan realitas. step 2 terdiri dari eeg dengan latar belakang tegangan rendah hingga tengah dengan dibarengi ada spindle tidur pada bacaan eegnya. step 3 diperlihatkan karenanya ada amplitudo tinggi 0 hingga 2 hz frekuensi delta yang tempati 20 hingga 50 dari latar belakang bacaan eeg. step 4 serupa dengan step 3. jika tegangan tinggi gelombang delta yang membentuk sekurang-kurangnya 50 dari hasil bacaan eeg. Gangguan tidur dapat anda lihat selengkapnya disini http://www.zeioz.com/gangguan-tidur.html

step 3 serta 4 kerap dipadukan serta dikatakan sebagai tidur delta tidur gelombang lambat tidur nyenyak. sepanjang kita tertidur nyenyak. detak jantung serta tingkat pernapasan diperlambat serta dijaga supaya terus teratur. didalam tidur nrem tonus otot cukup tinggi namun lebih rendah daripada waktu situasis terjaga. pola eeg sepanjang tidur rem terdiri dari tegangan rendah dan kegiatan otak dengan frekuensi campuran sekilas serupa dengan hasil eeg pada tidur step 1. tinggi amplitudo berkisar 3 - 6-hz serta membentuk gelombang segitiga. masalah tidur adalah problem umum pada pasien yang berumur tua. masalah ini bisa mengakibatkan kesulitan serta ketidaknyamanan. manfaat siang hari terganggu. serta komplikasi serius. pada zaman yunani kuno. democritus yakin bahwa penyakit fisik yaitu pemicu kantuk di siang hari serta gizi jelek yaitu pemicu utama insomnia. walau demikian pada beberapa besar dari catatan histori problem tidur ini tetap dikira sebagai akibat dari penyakit medis atau kejiwaan daripada masalah primer. tidur dilihat sebagai sistem pasif. serupa dengan kematian. serta ide bahwa fisiologi tidur teratur bisa mengakibatkan sindrom spesifik tetap belum diketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar